![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCNjApXBefaU2mSkyxKmQLrDFHyf3mpFHQbEG68TJUyOoXthXxz5UK3lUN1JqdV70u2LUA7w7bPERvCGtrSj9qki9LhUxTCSvxX-k-KpY6MM4BoJttyDhUwSQLedLkY2a6vT-vbM99Xyc/s320/images.jpg)
sebenernya si gak ada yang salah sama gadget kita, karena kenyataannya untuk menangkap sinyal wi-fi memang butuh banyak energi bagi perangkat penangkapnya, sebut saja ponsel cerdas, laptop, dan tablet.
Kanal Wireless/Networking di About menjelaskan mengapa wi-fi begitu kuat menarik energi perangkat yang Anda gunakan. Kekuatan sinyal wi-fi diberi satuan decibel millwatts (dBm) saat mengirimkan data ke perangkat yang berfungsi sebagai penerima. Jaringan wi-fi dengan dBm yang tinggi cenderung memiliki cakupan sinyal yang luas. Konsekuensinya, hal ini membutuhkan lebih banyak energi ketimbang wi-fi dengan dBm yang rendah.
Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa besar energi baterai yang tertelan saat perangkatnya menyala :
1. Teknologi wi-fi jaman sekarang udah ditanam WMM Power Save yang menjamin proses menerima sinyal untuk perangkat-perangkat kecil seperti ponsel, PDA, dan gadget lainnya dapat secara maksimal bekerja tanpa menghabiskan isi baterai perangkat kita lebih cepat. Sayangnya efektivitas WMM Power Save hanya menghemat sampai 15% aja.
2. Tipe baterai yang kita gunakan adalah salah satunya. Dewasa ini banyak ponsel cerdas dengan kapasitas baterai besar, sehingga siap untuk mengeksekusi beberapa aksi yang terbilang berat bagi energi ponsel, seperti menyalakan fitur wi-fi.
3. Menyala atau tidaknya fitur penangkap sinyal wi-fi juga sangat mempengaruhi kondisi baterai. Kanal Geek di Reddit mencatat bahwa mematikan penangkap sinyal wi-fi sangat efektif untuk menghemat baterai.
Kata kata mutiaranya adalah :
"mulai besok, nyalakan fitur penangkap sinyal wi-fi pada ponsel cerdas hanya pada saat perlu kalau Anda masih ingin melakukan banyak aktivitas di luar berinternet.":D
0 komentar:
Posting Komentar